Ada tiga komponen yang esensial dalam suatu diagnosa
keperawatan yang telah dirujuk sebagai bentuk PES ( Gordon, 1987 ).
“ P “ diidentifikasi sebagai masalah / problem kesehatan, “E” menunjukan
etiologi / penyebab dari problem, dan “S” menggambarkan sekelompok tanda dan
gejala, atau apa yang dikenal sebagai “ batasan karakteristik” ketiga bagian
ini dipadukan dalam suatu pernyataan dengan menggunakan “ yang berhubungan dengan
”.
Kemudian diagnosa-diagnosa tersebut dituliskan dengan cara berikut : Problem “
yang berhubungan dengan “ etiologi” dibuktikan oleh “ tanda-tanda dan
gejala-gejala ( batasan karakteristik ).
Problem dapat diidentifikasikan sebagai respons manusia terhadap
masalah-masalah kesehatan yang aktual atau potensial sesuai dengan data-data
yang didapat dari pengkajian
yang dilakukan oleh perawat.
Etiologi ditunjukan melalui pengalaman-pengalaman individu yang telah lalu,
pengaruh genetika, faktor-faktor lingkungan yang ada saat ini, atau
perubahan-perubahan patofisiologis. Tanda dan gejala menggambarkan apa yang
klien katakan dan apa yang diobservasi oleh perawat yang mengidentifikasikan
adanya masalah tertentu.
Informasi yang ditampilkan pada setiap diagnosa keperawatan mencakup hal-hal
berikut :
1. Defenisi. Merujuk kepada defenisi NANDA yang digunakan pada diagnosa
–diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan tersebut.
2. Kemungkinan Etiologi (“yang berhubungan dengan”). Bagian ini menyatakan
penyebab-penyebab yang mungkin untuk masalah yang telah diidentifikasi. Yang
tidak dinyakatakan oleh NANDA diberi tanda kurung [ ]. Faktor yang berhubungan
/ risiko diberikan untuk diagnosa yang beresiko tinggi.
3. Batasan karakteristik (“dibuktikan oleh”). Bagian ini mencakup tanda dan
gejala yang cukup jelas untuk mengindikasi keberadaan suatu masalah. Sekali
lagi seperti pada definisi dan etiologi. Yang tidak dinyatakan oleh NANDA
diberi tanda kurung [ ].
4. Sasaran / Tujuan. Pernyataan –pernyataan ini ditulis sesuai dengan
objektif perilaku klien. Sasaran / tujuan ini harus dapat diukur, merupakan
tujuan jangka panjang dan pendek, untuk digunakan dalam mengevaluasi keefektifan intervensi
keperawatan dalam mengatasi masalah yang telah diidentifikasi.
Mungkin akan ada lebih dari satu tujuan jangka pendek, dan mungkin merupakan
“batu loncatan” untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
5. Intervensi dengan Rasional Tertentu. Hanya intervensi-intervensi yang sesuai
untuk bagian diagnosa yang ditampilkan. Rasional-rasional yang digunakan
untuk intervensi mencakup memberikan klarifikasi pengetahuan keperawatan dasar
dan untuk membantu dalam menyeleksi intervensi-intervensi yang sesuai untuk
diri klien.
6. Hasil Klien yang Diharapkan / Kriteria Pulang. Perubahan perilaku sesuai
dengan kesiapan klien untuk pulang yang mungkin untuk dievaluasi.
7. Informasi Obat – obatan. Informasi ini mencakup implikasi keperawatan,
menyertai bab-bab yang mana tiap klarifikasinya sesuai.
Maksudnya..komponen diagnosa keperawatan keluarga pada kasus kusta.
BalasHapus